Senin, 23 Maret 2015

macam macam hewan

Ulat adalah hewan yang tidak semua orang menyukainya. Alasannya mudah, karena ulat memiliki bulu-bulu yang membuat kulit gatal jika bersentuhan.

Meski memang dianggap hewan yang menyebalkan, tahukah kamu kalau ulat-ulat yang akan berubah menjadi kupu-kupu ini memiliki banyak sekali bentuk yang luar biasa cantik dan indah.

Penasaran seperti apa indahnya ulat? Intip berikut ini ada 10 ulat yang sangat cantik namun rupanya berbahaya,dikutip dari Kapanlagi:
1. Ulat Kucing
Ulat Kucing
Ulat ini diberi nama ulat kucing (lazim juga disebut ulat flanel menyengat) karena memiliki bulu panjang dan lebat seperti bulu kucing. Ulat ini memiliki duri beracun yang tersembunyi yang jika mengenai kulitmu akan memberikan racun berbahaya. Sengatan ulat kucing bisa menimbulkan nyeri berdenyut dengan cepat, sakit kepala, mual dan bisa bertahan sampai 5 hari. Ulat ini dianggap paling beracun di kawasan Amerika Utara dan Tengah.
2. Ulat Saddleback
Ulat Saddleback
Kamu dengan mudah bisa mengenali ulat saddleback karena warnanya yang konyol dan terang. Ulat ini memiliki bentuk tanduk berdaging menonjol di tubuhnya yang ditutupi bulu beracun. Saat menyentuh kulitmu, maka kamu bisa mengalami nyeri seperti sengatan lebah dan menimbulkan bengkak, mual, dan ruam.
3. Ulat Sengat Mawar
Ulat Sengat Mawar
Ulat sengat mawar memiliki bentuk yang fantastis dan ditemukan di kawasan hutan timur Amerika. Ulat ini memiliki warna kuning merah dan bentuk menonjol di sebagian tubuhnya. Jika kamu tak sengaja menyentuh duri hitamnya, kamu bisa mengalami iritasi kulit. Namun meski beracun, ulat ini rupanya penting bagi ekosistem saat sudah bermetamorfosis menjadi ngengat.
4. Ulat Ek Berduri
Ulat Ek Berduri
Ulat ini mungkin tak terlalu beracun bagi manusia, meski akan menimbulkan ruam jika kamu terkena bulu-bulu gatalnya. Ulat ini memiliki tiga pasang duri seperti tanduk besar di bagian depan dan dua pasang di bagian belakang. Disebut ulat ek berduri karena memang ada semacang tonjolan berduri di sepanjang punggung.

macam macam hewan

1) Hewan liar
Hewan liar merupakan hewan yang hidup bebas di alam baik di perkampungan, hutan, sungai, ataupun di laut. Hewan liar tidak dipelihara manusia.

Dapatkah kamu menyebutkan contohnya? Hewan-hewan liar seperti kijang, gajah, harimau, dan buaya banyak diburu manusia. Untuk apa? Hewan-hewan tersebut dimanfaatkan untuk dimakan dagingnya, diambil kulitnya untuk dibuat pakaian atau diambil gadingnya untuk hiasan. Karena sering diburu sekarang hewan-hewan tersebut menjadi langka. Padahal keberadaan hewan-hewan liar sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam.

2) Hewan piaraan
Hewan piaraan merupakan hewan yang biasa dipelihara manusia untuk kesenangan atau hoby. Sebagai contoh adalah kucing, burung, hamster, dan anjing. Anjing dipelihara selain untuk kesenangan juga untuk menjaga keamanan rumah ataupun mencari jejak.

3) Hewan ternak
Hewan ternak merupakan hewan yang sengaja dikembangbiakkan untuk kebutuhan konsumsi maupun industri. Contoh hewan ternak antara lain sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam dan itik. Hewan ternak dapat dimanfaatkan daging, telur, kulit, bulu dan susunya.

macam macam hewan

ernak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber pangan, sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Usaha pemeliharaan ternak disebut sebagai peternakan (atau perikanan, untuk kelompok hewan tertentu) dan merupakan bagian dari kegiatan pertanian secara umum.

Daftar isi

Pengertian

Ternak dapat berupa binatang apa pun (termasuk serangga dan vertebrata tingkat rendah seperti ikan dan katak). Namun, dalam percakapan sehari-hari orang biasanya merujuk kepada unggas dan mamalia domestik, seperti ayam, angsa, kalkun, atau itik untuk unggas, serta babi, sapi, kambing, domba, kuda, atau keledai untuk mamalia. Sebagai tambahan, di beberapa daerah di dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, llama, bison, burung unta, dan tikus belanda mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak. Jenis ternak bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada sejumlah faktor seperti iklim, permintaan konsumen, daerah asal, budaya lokal, dan topografi.
Kelompok hewan selain unggas dan mamalia yang dipelihara manusia juga disebut (hewan) ternak, khususnya apabila dipelihara di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka. Penyebutan "ternak" biasanya dianggap "tepat" apabila hewan yang dipelihara sedikit banyak telah mengalami domestikasi, tidak sekedar diambil dari alam liar kemudian dipelihara. Ke dalam kelompok ini termasuk ngengat sutera, berbagai jenis ikan air tawar (seperti ikan mas, gurami, mujair, nila, atau lele), beberapa jenis katak (terutama bullfrog), buaya, dan beberapa jenis ular. Usaha pemeliharaan ikan umumnya disebut sebagai perikanan atau, lebih spesifik, budidaya ikan.

Sejarah

Hewan didomestikasikan ketika perkembangbiakan dan kehidupan mereka dikendalikan oleh manusia. Sepanjang waktu berlalu, perilaku hewan, siklus hidup serta fisiologinya telah berubah secara signifikan. Saat ini begitu banyak hewan ternak yang tidak mampu hidup di alam liar. Anjing didomestikasikan di Asia Timur 15000 tahun yang lalu. Kambing dan domba didomestikan di Asia 8000 tahun yang lalu. Babi didomestikasikan 7000 tahun yang lalu di Timur Tengah dan China.[1]

Praktek pemeliharaan

Praktek pemeliharaan hewan ternak amat bervariasi di berbagai tempat di dunia, dan bervariasi pula antara jenis hewan. Hewan ternak umumnya dipelihara di dalam kandang dan diberi makan atau diberikan akses menuju makanan (digembalakan). Beberapa tidak mengkandangkan hewannya atau membiarkan hewan memilih kapan akan masuk kandang (jelajah bebas). Pemeiharaan hewan ternak dalam sejarah merupakah bagian dari kehidupan kaum nomaden yang berpindah-pindah mengikuti musim. Beberapa kaum di Asia Tengah dan Afrika Utara masih hidup sebagai kaum nomaden bersama hewan ternaknya.
Kandang hewan memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi, mulai dari pagar tertutup tanpa atap, hingga bangunan bertingkat dengan atap dan memiliki mekanisme pengaturan temperatur dan kelembaban (lihat lingkungan dan bangunan pertanian). Kandang umumnya hanya digunakan sebagai tempat hewan ternak untuk tidur dan diberi makan; jenis kandang lain diperuntukan khusus untuk perkawinan hewan dan pemeliharaan anakan hewan.
Hewan yang dipelihara di dalam kandang umumnya bersifat intensif jika pemeliharaan di luar ruangan tidak dianggap menguntungkan karena membutuhkan lahan yang luas. Namun pemeliharaan di dalam kandang bersifa kontroversial karena menghasilkan berbagai masalah seperti bau, penanganan limbah, persebaran penyakit hewan, dan kesejahteraan hewan (lihat peternakan pabrik).
Hewan ternak dapat dipantau dengan berbagai cara seperti penggunaan label (dicat di atas kulit hewan atau digantung di telinga) atau dengan cara yang modern seperti penggunaan RFID yang ditanam di bawah kulit. Implan microchip juga dapat ditanam di dalam tubuh hewan ternak untuk memantau kondisi hewan seperti perubahan komposisi darah, denyut jantung, temperatur tubuh, dan sebagainya sehingga dapat menjadi pengingat jika hewan ternak menunjukan gejala sakit.
Penggunaan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan laju pertumbuhan hewan ternak juga dilakukan, namun dibatasi karena dapat mengganggu kesehatan hewan dan kualitas produk hewan yang dihasilkan. Bahan kimia lain yang digunakan pada peternakan adalah vaksin dan multivitamin untuk menjaga kesehatan hewan, dan pestisida untuk mencegah keberadaan serangga di dalam kandang. Metode ini umumnya dilakukan di dalam peternakan pabrik karena secara alami hewan ternak tidak mampu membersihkan diri di dalam kandang yang sempit.

Yang diternakkan

Yang dimaksud dengan peternakan adalah kegiatan ternak yang lebih bersifat intensif atau terpola dengan terpadu. Teratur dan terukur mulai dari manajemen kandang dan manajemen pakan. Kandang dibuat dengan desain dan ukuran tertentu. Begitu pula pakan dengan nutrisi yang kadar gizinya terhitung sesuai dengan kebutuhan ternak. Pada umummnya yang diternakkan adalah ikan, unggas, dan ternak hewan ruminasia seperti kambing, sapi termasuk rusa. Lebih spesifik lagi adalah yang bernilai ekonomi.
Hewan
(jenis)
Kerabat liar Waktu domestikasi pertama Wilayah domestikasi pertama Pemanfaatan saat ini Gambar
Alpaca
(mamalia, herbivora)
Vikuna Antara 5000 SM dan 4000 SM Andes wool, daging Alpaca by Kjetil André Eilertsen.jpg
Anjing
(mammalia, omnivora)
Srigala 12000 SM
tenaga (anjing pemandu), hewan peliharaan, daging
Ayam
(unggas, omnivora)
Gallus gallus 6000 SM India dan Asia Tenggara daging, telur, bulu, hewan peliharaan Gallus gallus male Kaziranga 1.jpg
Babi
(mammalia, omnivora)
Babi hutan 7000 SM Anatolia daging, kulit, hewan peliharaan Sow with piglet.jpg
Banteng
(mammalia, herbivora)
Banteng Tidak diketahui Asia Tenggara daging, susu, tenaga Zoo de Lunaret - Banteng - P1600311.jpg
Bebek ternak
(unggas, omnivora)
Anas platyrhnchos 4000 SM China daging, bulu, hewan peliharaan Tunnel of ducks.jpg
Bison Amerika
(mammalia, herbivora)
Tidak ada Akhir abad ke 19 Amerika utara daging, kulit A bison in Caprock Canyon State Park.jpg
Cavia porcellus
(mammalia, herbivora)
Cavia tschudii 5000 SM Amerika Selatan Daging, hewan peliharaan Two adult Guinea Pigs (Cavia porcellus).jpg
Domba
(mammalia, herbivora)
Domba mouflon Antara 11000 SM-9000 SM Asia Barat Wool, susu, kulit, daging (daging domba muda) Pair of Icelandic Sheep.jpg
Kambing
(mammalia, herbivora)
Kambing liar 8000 SM Asia Barat Susu, daging, wool, kulit, tenaga Domestic goat kid in capeweed.jpg
Karibu
(mammalia, herbivora)
Tidak ada 3000 SM Rusia Daging, kulit, tanduk, susu, tenaga, Caribou using antlers.jpg
Keledai
(mammalia, herbivora)
Keledai liar Afrika 4000 SM Mesir tenaga, daging, susu 20110703 Huizingen (0007).jpg
Kelinci
(mammalia, herbivora)
Kelinci liar Antara 400-900 masehi Prancis Daging, rambut, kulit, hewan peliharaan Rabbit in montana.jpg
Kerbau
(mammalia, herbivora)
Kerbau liar Asia 4000 SM Asia Selatan tenaga, daging, susu BUFFALO159.JPG
Kucing
(mammalia, karnivora)
Kucing liar Afrika 7500 SM [2][3][4] Asia Timur Pengendalian hama, hewan peliharaan, daging Grumpy Cat, SXSW (8575082965).jpg
Kuda
(mammalia, herbivora)
Kuda liar 4000 SM Eurasian tenaga, susu, daging Biandintz eta zaldiak - modified2.jpg
Llama
(mammalia, herbivora)
Guanaco 3500 SM Andes tenaga, daging, wool Llama lying down.jpg
Rusa
(mammalia, herbivora)
Tidak ada Abad ke-1 masehi Inggris Daging, kulit, tanduk, velvet White-tailed deer.jpg
Sapi
(mammalia, herbivora)
Bos primigenius 6000 SM Asia Barat, India, Afrika Utara Daging, susu, kulit, tenaga hewan Vache d'Abondance.jpg
Unta
(mammalia, herbivora)
Unta Dromedari and Baktrian Antara 4000 SM dan 1400 SM Asia tenaga, daging, susu, bulu Egypt.jpg
Yak
(mammalia, herbivora)
Tidak ada 2500 SM Tibet, Nepal Daging, susu, wool, tenaga Bos grunniens - Syracuse Zoo.jpg

Pakan ternak

Setiap hewan yang diternak diberi pakan yang kadarnya sudah terpolakan. Nutrisi yang diberikan menggunakan bahan alam yang di alah sedemikian rupa sehingga memiliki kualitas yang tinggi seperti pelet ikan, konsentrat, vour atao pur biasanya untuk unggas dan untuk hewan rumninasia seperti sapi, kambing menggunakan pakan fermentasi

Dampak lingkungan

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh PBB dan EPA mengemukakan bahwa hewan ternak (terutama ayam, sapi, dan babi) merupakan satu dari tiga kontributor utama masalah lingkungan di dunia.[5] Peternakan di Amerika Serikat telah menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 454.1 teragram ekuivalen CO2 atau 6 persen dari emisi gas rumah kaca total Amerika Serikat, hampir seperempat dari emisi transportasi. Laporan dari WorldWatch Institute mengemukakan bahwa 51% emisi gas rumah kaca dunia berasal dari peternakan.[6]
Masalah hewan ternak, terutama ketika dikaitkan dengan deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, degradasi lahan, perubahan iklim, polusi udara, kelangkaan air, dan polusi air merupakan masalah utama bagi pembuat kebijakan di berbagai negara penghasil hewan ternak utama. Sebuah penelitian di Hokkaido menemukan bahwa dengan memberikan suplemen sistein dan nitrat pada pakan ternak dapat mengurangi emisi gas metana dari hewan ternak tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas daging dan susu.[7]
Polutan lainnya adalah antibiotik dan hormon. Di Asia Selatan ditemukan bahwa burung pemakan bangkai akan menghindari bangkai hewan ternak yang telah disuntikan antibiotik Diclofenac.[8]
Deforestasi
Deforestasi dan fragmentasi hutan berdampak siklus karbon global dan menyebabkan hilangnya/terpencarnya habitat berbagai spesies. Hutan merupakan tempat penyimpanan karbon dunia yang cukup penting. Hutan ditebang atau dibakar untuk menyediakan tempat bagi peternakan dan penggembalaan hewan.[8]
Degradasi lahan
Sebuah penelitian yang dilakukan di Botswana pada tahun 2008 menemukan bahwa petani yang melakukan penumpukan hewan ternak berlebih untuk mengantisipasi musim kering justru lebih rentan terhadap keberlangsungan usaha peternakan sehingga justru menghabiskan biomassa dan sumber daya air lebih cepat. Akibat perubahan iklim, kini musim kering di Botswana datang lebih cepat dari yang biasanya hadir dua tahun sekali kini 18 bulan sekali atau lebih singkat dari itu.[9]
Perubahan iklim dan polusi udara
Metana yang dihasilkan dari kotoran hewan merupakan gas rumah kaca yang bersifat persisten di atmosfer. Gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca paling banyak nomor dua di atmosfer setelah karbon dioksida, namun kemampuannya dalam memerangkap panas 25 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida.[10]
Kelangkaan air
Hewan ternak membutuhkan sejumlah besar air untuk konsumsi, sanitasi, juga untuk pembudidayaan tanaman yang akan dijadikan pakan. Di seluruh dunia, rata-rata 40% tanaman penghasil biji-bijian dijadikan pakan ternak. Secara keseluruhan, rata-rata dibutuhkan 100000 liter air untuk satu kilogram daging.[11]
Polusi air
Kotoran hewan yang terbilas dapat menyebabkan kandungan nitrogen dan fosfornya mencemari perairan[12] dan menyebabkan eutrofikasi.[13]
Alternatif
Para peneliti di Australia mencari kemungkinan pengurangan gas metana dari sapi dan domba dengan memasukkan bakteri pencernaan dari usus kangguru ke perut hewan ternak.[14] Di Amerika Serikat, mempertahankan padang rumput diketahui mampu menciptakan stok daging dari hasil perburuan hewan yang hidup di atasnya secara berkelanjutan

macam macam hewan

hewan peliharaan

1. Anjing
Hewan ini bermacam-macam jenis. Ada anjing Herder, Bulldog, Peking, Pomeranian, Poodle, Chihuahua, Mini Pincher, Papillon, Rootwieler, dan lainnya. Ada belasan jenis anjing di dunia ini. Masing-masing punya keunikan dan keunggulan. Karena itu, tak heran bila banyak orang yang suka memeliharanya.
2. Kucing
Seperti anjing, kucing pun beragam jenisnya. Ada kucing Persia, Angora (Anggora), Bengal, Birman, Bambino, Tiffanie, Ceylon, dan lainnya. Semuanya dipelihara juga karena keunikannya, kelucuannya, kecantikannya. Tak jarang, seorang pemelihara rela menghabiskan banyak biaya demi hewan kesayangannya ini.
Manakah yang paling banyak dipelihara antara anjing dan kucing? Sebagian menyatakan banyak anjing, sebagian lainnya menyatakan banyak kucing. Yang pasti, masing-masing daerah dan wilayah berbeda-beda. Misalnya di Eropa, orang lebih suka memelihara anjing daripada kucing. Sebaliknya di Indonesia, orang lebih suka memelihara kucing dibandingkan anjing.
3. Ayam
Jenis unggas yang satu ini sebenarnya lebih banyak dipelihara karena kebutuhan primer dalam jumlah yang sangat banyak. Mereka ini lebih pas disebut dengan peternak ketimbang pemelihara. Namun demikian, banyak pula masyarakat yang suka memelihara ayam di rumah-rumahnya dan hanya beberapa atau satu dua ekor saja. Ayam yang sering dipelihara mayoritasnya ayam jago. Namun bila lebih spesifik lagi, ayam yang dipelihara biasanya ayam ras seperti bekisar, Bangkok, dan lainnya.
4. Burung
Dibandingkan ayam, tampaknya masyarakat lebih suka memelihara burung. Kalau ayam berguna untuk bisa cepat bangun pagi (kalo pas lagi ngantuk banget, tetap tidur juga sekalian ngorok, hehehe).
Burung yang dipelihara biasanya merpati atau dara, betet, cendrawasih, merak, kakatua, elang, nuri, pipit, dan lainnya. Masing-masing dipelihara karena keindahan suaranya, bulunya, matanya yang tajam, dan lainnya. Burung merpati atau dara, misalnya, karena keindahan suara atau kicauannya, terkadang harganya lebih mahal yang mentah dibandingkan sudah matang. Kalo sudah matang, paling mahal Rp 50 ribu. Itupun sudah tambah aneka makanan lainnya.
5. Kelinci
Kelinci termasuk hewan yang paling banyak dipelihara. Terutama karena bulunya yang unik, kelucuannya yang menggelikan dan bikin gemas, atau lainnya. Anak-anak biasanya paling suka main sama kelinci. Selain karena ramah, ya paling lucu dan menggemaskan.
Bagi yang hobi memelihara kelinci, biasanya mereka rela menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk menggalang hobinya ini. Tapi, bagi yang biasa-biasa saja, malah lebih sering makan kelinci, terutama dijadikan sate.
6. Marmut
Marmut juga cukup banyak dipelihara, terutama karena kelucuan dan kelincahannya. Tak jarang, mereka yang suka memelihara marmut mengikutsertakannya dalam sejumlah kontes, terutama lomba lari. Tapi sekencang apapun marmut lari, ia masih kalah dengan juara sprint seperti Usain Bolt. Namun demikian, banyak pula orang yang enggan memeliharanya karena geli atau takut. Sebab, bentuk tubuhnya mirip tikus, tapi bukan tikus got kok.
7. Monyet
Hewan ini memang sangat familiar. Sebab, ia mudah ditemukan. Monyet terbilang hewan yang lucu dan menggemaskan. Karenanya tak heran ia sering diikutkan dalam berbagai event, seperti tari topeng monyet.
8. Ikan
Bila hewan lain dipelihara dalam jumlah satu hingga tiga ekor, beda dengan penggemar ikan, mereka biasanya memelihara beragam jenis dan jumlah. Terkadang sampai 10 macam. Mulai dari ikan mas, koi, cupang, lele, gabus, kakap, dan lainnya. Namun yang paling banyak dipelihara biasanya ikan mas dan koi. Beberapa di antaranya hanya memelihara ikan cupang, karena bentuknya yang unik.
9. Kuda
Tak banyak orang memelihara kuda. Hanya sebagian saja. Kalau pun ada yang mau memeliharanya, biasanya karena kebutuhan atau sekadar hobi saja. Walau terhitung hewan jinak, tapi banyak orang enggan memeliharanya. Masalahnya karena sulit mencari pakannya (makanannya).
10. Ular
Dari sekian banyak jenis hewan peliharaan, mungkin yang sedikit dipelihara adalah ular. Sebab, ular dikenal banyak bisa (racun, wisa kata orang Banjar). Sekali menggigit, seseorang dapat keracunan dan akhirnya meninggal kalau yang menggigit ular Sanca. Jangankan mau memelihara, melihatnya saja sudah banyak yang lari.
Bila ular sanca bisa membunuh dengan bisa-nya, ular piton justru membunuh mangsanya dengan cara melilit. Tak jarang, hewan seperti sapi atau kambing dapat dengan mudah dikalahkan kalau dia sudah melilit tubuhnya.
Itulah sepuluh macam jenis hewan yang banyak dipelihara orang. Namun demikian, masih ada pula yang memelihara hewan lainnya seperti buaya, beruang, musang, dan sejumlah hewan ternak lainnya seperti bebek, angsa, kambing, kerbau, atau sapi.

macam macam hewan

Beruang
Beruang coklat Kodiak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Ursidae
G. Fischer de Waldheim, 1817
Genera
Ailuropoda
Ailurus
Helarctos
Melursus
Ursus
Tremarctos
Arctodus (punah)
Berikut adalah daftar hewan hewan dengan gigitan paling kuat dalam kerajaan hewan versi kopi-ireng.com. Hewan di bawah ini memang dikenal mempunyai kekuatan cengkram gigi yang luar biasa, bahkan bisa membunuh siapapun yang di gigitnya.
Singa
Hewan hewan buas dengan gigitan paling mematikan di dunia
Meskipun ia memiliki julukan "raja hutan" sebenarnya singa tidak pernah hidup di hutan. Singa adalah satu-satunya kucing sosial di dunia. Mereka begitu kooperatif ketika mereka berburu hal ini mungkin salah satu alasan kenapa mereka telah berevolusi untuk memiliki gigitan yang paling lemah dari jenis kucing besar lainnya. Alasan lain mungkin bahwa kebiasaan berburu mereka, mencekik mangsanya dengan menggigit trakea nya, tidak memiliki kebutuhan gigitan yang kuat.
Harimau
Hewan hewan buas dengan gigitan paling mematikan di dunia
Merupakan spesies paling besar dari jenis keluarga kucing besar. Gigitan harimau lebih kuat jika di bandingkan dengan gigitan singa.
Hyena
hyena

Sama seperti singa hyena merupakan hewan sosial yang berburu dalam kelompok, Gigitan hyena merupakan gigitan yang kuat di dalam kerajaan binatang.
Beruang
beruang
sub spesies Amerika Utara beruang coklat dikenal untuk ukuran dan agresi yang luar biasa. Meskipun ukurannya yang besar, grizzly dapat berlari hingga 56 km / jam. Grizzlies kebanyakan memakan buah dan kacang-kacangan tapi jangan berburu. Di Yellowstone National Park mereka telah diamati dan difilmkan berburu permainan liar.
Gorila

Hewan hewan buas dengan gigitan paling mematikan di dunia
Gorilla di karuniai  otot rahang dan leher yang sangat kuat yang mampu menguyah bambu dengan mudah.
Gorila biasanya identik dengan hewan besar yang kasar dan menakutkan tapi dalam beberapa tahun terakhir citranya telah berubah dengan sebuah "raksasa lembut." Mereka adalah kerabat terdekat kita setelah simpanse, dan jumlah mereka menyusut dengan cepat, dengan hanya 700 gorila gunung yang tersisa di alam liar.
Kuda nil
kuda nil

Kuda nil adalah salah satu hewan yang paling ditakuti di Afrika.memiliki berat badan hingga mencapai 1,5 hingga 3 ton. Ia termasuk hewan yang agresif dan menyerang siapa saja yang mengganggunya.
Jaguar
Jaguar
Jaguar memiliki kekuatan gigitan terkuat kucing dari jenis kucing besar yang lain.Jaguar merupakan hewan yang habitat hidupnya di hutan sehingga sangat cocok jika ia di sebut sebagai raja hutan. Berbeda dengan kerabatnya singa dan harimau yang berburu dengan menggigit leher mangsanya, jaguar berbur

Buaya
Buaya
Demikian informasi tentang Hewan hewan buas dengan gigitan paling mematikan di dunia semoga menambah wawasan kita semua.
- See more at: http://www.kopi-ireng.com/2014/10/hewan-hewan-buas-dengan-gigitan-paling.html#sthash.mc6f7j9b.dpuf

macam macam hewan

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.

Daftar isi

Etimologi

Dalam bahasa Inggris, "hewan" disebut animal, berasal dari bahasa Latin yaitu "animalis", yang berarti "memiliki napas".[1] Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia.[2] Kadang-kadang, kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal.[3] Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, ubur-ubur, serangga dan manusia.[4]

Ciri-Ciri hewan

Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[5]
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:[6][7][8]
  1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
  2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
  3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
  4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
  5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
  6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
  7. Tidak mempunyai indra berpikir.
  8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).
  9. Kehidupan dapat berakhir (mati)

Sel hewan


Bagian-bagian sel hewan, yang memiliki sentriol.
! Artikel utama untuk kategori ini adalah Sel hewan.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel.[9] Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida.[10][11] Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan.[12]
Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel.[12]

Jaringan hewan

! Artikel utama untuk kategori ini adalah Jaringan hewan.
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.[12] Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler. Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak.[13][14][15]

Organ hewan

Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu.[16] Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ tubuhmaka pembagian kerja akan semakin efektif.[17] Berdasarkan letaknya, organ dikelompokan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh dalam misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ luar tubuh misalnya kulit, mata, telinga, dan hidung.[16][15]

Sistem organ

Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. Setiap organ memegang peranan yang sama penting dalam menjalankan fungsinya.[16] Sistem organ tubuh biasanya dikelompokan menjadi sembilan, yaitu sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem sirkulasi, sistem saraf, sistem endokrin, sistem ekskresi, sistem reproduksi.[18] Sistem sirkulasi pada hewan umumnya berupa sistem peredaran darah tertutup tunggal dan peredaran darah tertutup ganda. Sistem peredaran darah tertutup maksudnya bahwa darah mengalir melalui pembuluh darah, dan ganda/tunggal yaitu banyaknya perputaran darah pada waktu melalui jantung.[19][15]

Bentuk awal hewan

Bentuk awal hewan diduga mirip Protista yang berflagela yang kemudian kehilangan kloroplasnya dan berkembang menyerupai flagelata yang ada sekarang. Tori lain mengatakan sel hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik. Organisme ini berevolusi membentuk kelompok Protozoa. Selanjutnya terjadi perubahan dari hewan bersel satu menjadi hewan bersel banyak. Diduga bahwa hewan bersel banyak mula-mula berbentuk bola yang berongga, dan terdiri dari satu lapisan sel-sel. Berdasarkan hipotesis hewan ini disebut blastea. Nama blastea diambil dari satu bentuk dalam perkembangan embrio, yaitu blastula.[20]
Alga dan Protozoa yang ada sekarang ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai kecuali pada bentuk blastula dalam perkembangan embrio hewan bersel banyak. Bentuk blastela memungkinkan untuk berkembang lebih jauh pada radiasi kedua dan ketiga.[20]

Evolusi

Protista 

 Porifera


 Cnidaria

 Platyhelminthes 


 Mollusca


 Annelida


 Arthropoda




 Nematoda




 Echinodermata


 Chordata




Bagan evolusi Invertebrata[21]

Evolusi invertebrata dan vertebrata

Evolusi avertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. Ketika itu evolusi biologis berlangsung semakin cepat dibandingkan dengan evolusi biologis pertama kali. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria, dan filum Platyhelminthes. Plathyhelminthes bercabang tiga, cabang pertama bercabang tiga lagi menjadi filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum Nematoda. Sedangkan cabang ketiga menjadi dua filum yaitu Echinodermata dan filum Chordata.[22][20]
Dari evolusi invertebrata dapat diketahui bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata. Echinodermata akan berkembang menjadi Echinodermata modern yang ada sekarang ini, misalnya bintang laut, bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan Lanceleolatus). Vertebrata modern meliputi tujuh kelas yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.[22]

Evolusi dari kehidupan di laut ke darat

Sel-sel diduga berkembang berkembang di laut, menurunkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan air yang hidup dan berkembang biak di dalam air. Karena adanya kompetisi, organisme itu ada yang mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat terjadi kompetisi dalam memperebutkan makanan dan tempat hidup. Beberapa spesies diduga berusaha kembali ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang behasil, ada pula yang tidak berhasil. Contohnya yang berhasil adalah lumba-lumba, paus, yang sepenuhnya hidup di air. Sedangkan yang tidak berhasil misalkan buaya.[22]

Perkembangan hewan

Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil). Pengelompokan ini terus dianut hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis. Ketika orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah kelompok Protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang (bergerak, heterotrof).
Perkembangan biologi sejak separuh akhir abad ke-20 telah menunjukkan bahwa banyak organisme bersel satu tidak dapat lagi dipertahankan sebagai binatang. Ke dalam "binatang" dimasukkan semua organisme bersel banyak yang sel spermanya memiliki kesamaan struktur dengan koanosit, suatu sel generatif primitif. Selain itu, penerapan konsep evolusi dan kladistik telah mengubah banyak organisasi sistematika hewan. Proses reklasifikasi ini sampai sekarang masih terus berjalan.
Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola. Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.[23]
Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh). Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida sampai Chordata.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera, Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata.
Hewan yang digolongkan dalam kelompok Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai ruas-ruas tulang belakang (vertebrae). Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola organisasi tubuh yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata. Dengan dasar inilah hewan-hewan ini dianggap primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah mengalami sedikit perubahan.[23]

Pertumbuhan hewan


Pertumbuhan dan perkembangan ayam yang merupakan fase metamorfosis tidak sempurna.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.
Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis, misalnya adalah kupu-kupu dan katak. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis, misalnya adalah belalang dan kecoa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada keturunannua, sedangkan hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan. Faktor eksternal meliputi air, nutrisi, cahaya, aktivitas, dan lingkungan